SEBERAPA PENTINGKAH VITAMIN

SEBERAPA PENTINGKAH VITAMIN

Vitamin adalah obat yang sering dituding sebagai salah satu faktor yang berperan dalam peresepan yang berlebihan. Karena itu banyak perusahaan asuransi dan institusi di Indonesia yang menolak klaim untuk resep yang mengandung vitamin dari pelanggan maupun karyawannya karena dianggap tidak perlu.

Vitamin merupakan senyawa organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme. Vitamin dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu

Vitamin larut lemak

Contoh : Vitamin A, D, E dan K

Vitamin larut air

Contoh : Vitamin B kompleks dan Vitamin C


 

Vitamin larut dalam air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi. Meskipun demikian, pemberian vitamin larut air dalam jumlah berlebihan merupakan pemborosan, juga mungkin menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Sebaliknya vitamin larut lemak dapat disimpan dalam jumlah banyak, sehingga kemungkinan terjadinya toksisitas jauh lebih besar daripada vitamin larut air.

Tubuh manusia tidak dapat mensintesa vitamin, sehingga perlu asupan vitamin dari makanan. Tiap individu memiliki kebutuhan asupan vitamin yang berbeda. Individu sehat dengan makanan yang bermutu baik sudah mendapatkan jumlah vitamin dan mineral yang cukup. Penggunaan vitamin yang berlebih dapat menimbulkan gejala keracunan sedangkan bila kurang dapat menimbulkan gejala defisiensi. Oleh karena itu banyak negara telah mengadakan penelitian dan mengevaluasi kebutuhan vitamin dan mineral serta zat gizi lainnya per hari pada masyarakatnya. Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan (AKG) adalah suatu kecukupan rata-rata gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan usia, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Kebutuhan vitamin untuk manusia sehat pada umumnya sudah dipenuhi terutama dari berbagai makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Data-data dari berbagai penelitian gizi menunjukkan berbagai variasi diet yang dikonsumsi manuasia di negara maju sudah mencukupi kebutuhan vitamin. Meskipun demikian, tetap saja tablet vitamin dan tonikum dipakai secara luas yang disertai perdebatan ilimiah mengenai manfaatnya bagi kesehatan dan olahraga.


 

Asupan vitamin berlebihan

Asupan vitamin berlebihan dapat disebabkan karena

  1. Penggunaan vitamin dalam jumlah besar, yang digunakan untuk tujuan pencegahan maupun pengobatan penyakit yang tidak jelas berhubungan dengan defisiensi vitamin.
  2. Penggunaan vitamin secara rutin dengan jumlah yang melebihi AKG karena adanya anggapan bahwa vitamin dapat memberikan tambahan energi dan membuat seseorang lebih sehat.
  3. Banyaknya sediaan yang mengandung satu macam vitamin atau beberapa macam vitamin (multivitamin) dalam jumlah yang besar yang dinyatakan sebagai suplementasi makanan.

Sediaan multivitamin kadang diperlukan untuk pengobatan kareana defisiensi vitamin seringkali bersifat multipel, tetapi sediaan ini semestinya dibedakan dengan sediaan multivitamin untuk suplementasi/profilaksis. Sediaan vitamin untuk pengobatan hanya diperlukan untuk terapi penyakit defisiensi vitamin dan terapi suportif pada keadaan patologik di mana kebutuhan makanan sangat meningkat misalnya kondisi pasca bedah dan alkoholisme.


 

Asupan vitamin yang kurang

Asupan vitamin yang kurang dapat disebabkan karena

  • Asupan makanan yang tidak mencukupi.
  • Gangguan absorbsi vitamin.
  • Meningkatnya kebutuhan tubuh terhadap vitamin

Asupan makanan yang tidak mencukupi dapat disebabkan oleh anoreksia, diet rendah kalori, diet khusus misalnya pada penderita diabetes melitus dan nilai gizi makanan yang rendah karena faktor ekonomi atau kurangnya pengetahuan mengenai nilai gizi makanan.

Ganguan absorbsi vitamin dapat terjadi misalnya pada penyakit hati dan saluran empedu, diare kronik, macam-macam gangguan sistem pencernaan dan pada penggunaan antibiotik dalam jangka lama.

Meningkatnya kebutuhan tubuh akan vitamin terjadi selama masa pertumbuhan, hamil, laktasi, haid, kerja fisik yang berat, stres dan pada penyakit yang disertai peningkatan metabolisme, misalnya hipertiroidisme dan demam. Selain itu kelainan genetika juga dapat meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin.

Tambahan vitamin diperlukan pada keadaan-keadaan tersebut di atas untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin.

0 komentar:

Posting Komentar

@RisqiCH. Diberdayakan oleh Blogger.