Kebiasaan minum the telah
menjadi semacam “ritus” setidaknya di kalangan masyarakat China dan Jepang. Bahkan
hingga kini, upacara minum teh di tengah masyarakat Jepang merupakan seatu hal
yang sakral. Di China, budaya minum teh sudah dikenal sejak 3000 tahun sebelum
Masehi, pada zaman Kaisar Shen Nung berkuasa. Kemudian budaya minum teh
berlanjut di Jepang sejak masa Kamakaru (1192-1333) oleh pengikut Zen.
Tujuannya adalah agar mereka mendapatkan kesegaran tubuh selama meditasi yang
bisa menghabiskan waktu berjam-jam. Pada akhirnya, tradisi minum teh menjadi
bagian dari upacara ritual Zen. Selama abad ke-15 hal itu menjadi acara tetap berkumpul di
lingkungan khusus untuk mendiskusikan berbagai hal.
Indonesia merupakan negara
penghasil teh terbesar kelima di dunia setelah India, China, Sri Langka dan
Kenya. Meski demikian, tingkat minum teh di Indonesia masih rendah, sekitar 0,2
kg/kapita/tahun. Hal ini terjadi karena masyarakat belum banyak yang tahu
khasiat teh bagi kesehatan. Walaupun minum teh sudah menjadi semacam budaya
setidaknya dikalangan masyarakat jawa, namun teh belum menjadi primadona untuk
masyarakat kebanyakan di Indonesia, masih lebih banyak memilih soft drink alias minuman ringan yang
lebih praktis daripada menyeduh teh sendiri.