Alergi Makanan atau Obat

Alergi Makanan atau Obat....?

Kok Bisa Sih…????


 

ALERGI
adalah suatu gangguan pada tubuh yang menjadikannya teramat sensitif terhadap antigen-antigen tertentu penyebab reaksi alergi yang disebut alergen. Pada bayi dan anak-anak mungkin mengalami alergi sejak lahir atau dalam proses pertumbuhannya.


 

  • Alergi Makanan

Alergi makanan seringkali timbul pada seseorang di mana di antara keluarganya ada yang menderita alergi. Gejala alergi ini timbul setelah orang yang bersangkutan mengkonsumsi makanan tertentu dalam jumlah yang kecil sekalipun.

Intoleransi atau makanan tambahan yang bukan merupakan suatu reaksi alergi. Perbedaannya dengan alergi adalah bahwa di sini sistem kekebalan tubuh tidak terlibat. Di dalam makanan terdapat protein yang dapat menyebabkan alergi. Sebagian besar alergen ini masih dapat menyebabkan reaksi meskipun sudah dimasak atau dicerna oleh usus. Semua alergen adalah protein, tetapi tidak semua protein adalah alergen. Makanan atau bahan pangan mengandung puluhan ribu protein, tetapi sedikit sekali yang bersifat alergen. Alergen dijumpai dalam jumlah yang tinggi di dalam makanan atau bahan pangan, sebaliknya kandungan protein dari gen interes berjumlah sedikit. Semua protein alergen bersifat stabil dan membutuhkan waktu pencernaan yang lama di dalam sistem pencernaan.

Berbagai protein makanan telah diteliti untuk mengukur kadar alergennya. Alergen yang paling sering menyebabkan reaksi alergi sampai 90% adalah protein yang terdapat dalam susu sapi, telur, gandum, kedelai, ikan, kerang dan kacang-kacangan. Gejala reaksi kulit akibat makanan yang paling sering timbul adalah urtikaria atau biduren. Gejala ini berupa kulit merah, sangat gatal serta bengkak yang dapat timbul secara mendadak dan menghilang pula secara cepat. Reaksi ini sering muncul secara kelompok dan kemudian timbul kelompok lain di tempat yang berlainan. Urtikaria ini dapat terjadi tersendiri atau diikuti dengan gejala lain.

Alergi makanan juga dapat menyebabkan eksim atau asma. Sedangkan gejala pada perut dapat berupa muntah, diare dan kejang perut, yang kadang-kadang timbul kemerahan dan gatal disekitar mulut, bahkan ditemui juga bengkak di mulut dan tenggorokan.

Gejala alergi makanan yang paling kuat adalah anafilaksis (sangat jarang terjadi). Gejala ini sangat faal karena dapat mengancam jiwa. Gejala dan tanda anafilaksis adalah rasa hangat, merah gatal disekitar mulut atau dapat berupa bercak merah yang gatal. Gejala lain berupa pusing, sesak nafas dan diare.


 

  • Alergi Obat

Sedangkan alergi obat merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap obat yang masuk ke dalam tubuh. Obat yang masuk ke dalam tubuh atau metabolismenya, dapat bersifat sebagai antigen setelah bereaksi dengan protein dalam tubuh dan bertindak sebagai carrier protein, sehingga di dalam tubuh akan terjadi respon imunologik.

Alergi ini dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki dasar alergi. Sifat alergi ini dapat diturunkan kepada keturunannya. Penyakit-penyakit lain yang berkaitan dengan sifat alergi ini diantaranya adalah asma, rinitis alergi, biduren dan eksim pada kulit. Adapun gejala klinis yang timbul karena alergi obat dapat bervariasi, mulai dariyang paling ringan sampai berat.

Pada yang berat alergi obat ini merupakan penyakit gawat darurat yang dapat menyebabkan kematian, sehingga memerlukan perawatan yang intensif. Gejala biasanya terjadi segera setelah mendapatkan obat, baik yang disuntikkan maupun yang diminum. Biasanya terjadi pada seluruh tubuh. Gejala yang timbul pada kulit dapat berupa bercak-bercak merah yang terasa gatal, biduren atau bercak-bercak kehitaman pada tempat tertentu, seperti pada bibir atau alat kelamin laki-laki sehingga sering dicurigai sebagai penyakit kelamin.


 

Berikut ini adalah golongan obat yang sering menimbulkan alergi:

  • Antibiotika (penisilin dan derivatnya, sulfa dan lain-lain)
  • Obat antinyeri (paracetamol, asam mefenamat dan lain-lain)
  • Obat antikejang (fenitoin, karbamazepin dan lain-lain)
  • Golongan obat lain (vitamin, jamu dan lain-lain)


 

Saat ini alergi obat menjadi masalah yang penting karena:

  • Kejadian alergi obat kian meningkat, hal ini dapat disebabkan karena pemakaian obat di masyarakat semakin meningkat.
  • Adanya pengertian yang keliru mengenai alergi obat. Masyarakat sering menganggap alergi obat yang terjadi akibat kesalahan obat atau kesalahan dokter yang memberikan obat. Padahal alergi obat yang terjadi pada seseorang tidak dapat diramalkan sebelumnya, maka dokter harus menanyakan secara teliti kemungkinan obat yang dapat menyebabkan alergi tersebut. Pasien sebaiknya mendapat kartu alergi yang mencatat jenis obat yang diduga sebagai penyebab.


 


 

Menentukan obat penyebab reaksi alergi secara pasti sulit dilakukan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Menanyakan secara teliti riwayat (pengalaman) alergi obat yang pernah dialami sebelumnya.
  • Mencari adanya riwayat alergi pada keluarga.
  • Used test, adalah tes dengan memberikan obat yang diduga sebagai penyebab alergi obat. Tes ini dapat membahayakan pasien sehingga hanya dilakukan pada keadaan terpaksa oleh seorang ahli dengan persiapan yang sangat ketat di Rumah Sakit dengan sarana yang lengkap.


 

Penanganan alergi obat:

  • Menghentikan segera pemakaian semua obat yang dicurigai sebagai penyebab alergi.
  • Segera dibawa ke dokter dan kasus alergi obat yang berat harus mendapat perawatan di Rumah Sakit.
  • Mencatat semua obat yang dicurigai sebagai penyebab untuk mencegah terjadinya kembali alergi obat.

0 komentar:

Posting Komentar

@RisqiCH. Diberdayakan oleh Blogger.